BAGAIMANA NANTI


Mungkin kita tak saling tahu, saling memendam cinta di hati kita masing-masing....
Aku memahami entah kamu atau aku yang kini sedang memegang kendali takdir... 
Agar kalau-kalau takdir tidak bersinggungan luka tidak akan begitu menyakiti.
Tapi cinta yang tak bersama mana yang tak akan menyakiti..?
Aku, kamu atau mungkin dua-dua kita pasti akan terluka....
 
Mungkin benar, kita saling mendoa tanpa harus saling tahu...
Kau mengatakan kau tak mencintaiku, dan aku memafhumkan perasaanmu itu...
Lalu aku hanya memendam dalam semua laku perhatianku, kau pun entah akan ku sebut apa perhatianmu....
Mungkin hanya ini cara kita menunggu takdir bekerja.

Namun bagaimana nanti, bila kita hanya terpaku pada takdir tapi lupa berjalan untuk saling menuju...
Kita mengira takdir akan membawa kita sebagaimana yang tertuliskan, kita tak tahu, takdir bergerak sebagaimana pilihan kita.

Bagaimana nanti, bila doa-doa telah kita langitkan di sepanjang saling perhatian kita....
Tetapi tahu-tahu kaki kita selangkahpun tak pernah bergeming di titik yang sama....
Ini, terlagi karena kita mengira takdir berjalan hanya dengan satu kaki, sedang melupakan ikhitiar tinggal terpasung dalam ragu-ragu....
Entah aku, entah kamu....
Lalu bagaimana jika nyatanya, bahkan kita tak sedang ‘saling’....
Sebagaimana yang kutahu bahwa hanya aku yang mencintaimu....
Bagaimana akan kuterjemahkan semua perputaran waktu...? 
Akan ku bawa kemana hatiku, bila lagi aku berjalan padamu tapi ‘lagi’ kau berlari menjauhiku....

Maka demi tak kehilanganmu, ku pilih berdiam dalam cintaku yang memerhatikanmu penuh..... 
Dan pun ku hanya bisa melihat takdir be-KUN pada cintaku.... 
Entah kau pun menunggu atau tidak, nanti bila cinta itu pun ada padamu pastikan segera melangkah padaku....
Jika tidak tetaplah di sana, agar kupastikan bahagiamu di tempatku berdiri.

***
Pastikan cinta itu bukan kisahmu. Sebab akan lebih sakit, dari sekedar cinta menepuk angin :'(

CARA MEMBUAT EFEK PETIR PADA FHOTO

1. Buka Adobe Photoshop kalian, terserah ingin yang cs2 cs3 cs4 ataupun cs5, disini saya menggunakan cs3.
2. Buat dokumen baru dengan ukurn 200 x 500 px. Seperti pada gambar dibawah ini :
3. Beri warna gradient hitam putih dengan grandient tool, dengan cara klik geser menyamping, yang hasilnya nanti seperti pada gambar dibawah ini :
 4. Render dan beri efek difference clouds dengan cara klik pada menu filter - render - difference clouds, hasilnya nanti seperti ini :
5. kemudian invert dengan cara klik pada menu image - adjustment - invert atau cukup dengan menekan tombol ctrl+i. Dan hasilnya nanti seperti gambar dibawah ini :
6. Sampai disini bentuk petir sudah mulai terlihat, langkah berikutnya adalah membari level pada petir agar terlihat lebih jelas, caranya klik pada menu image - adjustment - levels (ctrl+L) dan Set. Seperti pada gambar dibawah ini :
7. Langkah berikutnya adalah memberikan warna agar terlihat lebih menarik, caranya klik pada menu image - adjustments - color balance (Ctrl+B) dan Set seperti gambar dibawah, atau sesuai dengan keinginan kalian. Seperti pada gambar di bawah!
 8. Setelah itu, Bukalah Gambar lain, caranya klik menu flie - open (ctrl+O) dan cari gambar model sesuai yang anda inginkan. Sebagai Contoh saya ambil gambar seperti di bawah!
9. Untuk menggabungkan gambar petir dengan gambar lain cukup hanya dengan drag dan drop gambar petir tersebut ke gambar yang akan kita beri petir seperti pada gambar di bawah ini :
10. Kemudian ganti layer mode dari normal menjadi screen. Seperti pada gambar di bawah ini!
11. Edit posisinya sesuai kalian, hapus ujung petir yang sekiranya gak perlu dengan Brush Tool dan Hasilnya nanti seperti punya saya pada gambar di bawah!
Saya rasa cukup mudah dalam membuat Petir dengan Adobe Photoshop ini. Semoga Cara Membuat Efek Petir di Adobe Photoshop dengan Mudah yang saya postingkan untuk kalian bermanfaat.
 
SUMBER : http://mazinubersahabat.blogspot.com/2013/08/cara-membuat-efek-petir-di-adobe.html

CINTA DALAM BAYANGAN

Tertunduk aku dalam lamunan...
Terbayang dalam benak kala hati enggan berkata...
Terbersit sejenak dalam harapku tentang kamu....
Menatap masa yang semakin jauh melangkah....

Terdiam aku dalam renungan...
Tertuju asaku padamu...
Saat wajahmu terbayang dalam ingatanku

Aku... 
Aku yang tak tau apa yang terjadi dalam hati ini...
Saat goresan pena tak lagi berarti di atas lembar putih...
Aku yang termenung dalam kesendirian ini...
Berharap akan takdir indah yang abadi..

Egois memang.... 
Atas semua doa, harapan, dan permintaanku...
Tentang kesempurnaan cinta yang kuharap mampu kumiliki...
Tanpa sedikitpun aku berkaca tentang siapa diriku...

Jika memang dia tercipta bukan untukku...
Mengapa hati ini terasa tidak rela ditinggalkannya...?
Mengapa selalu hadir ia dalam setiap mimpiku...?
Dan kenapa hati ini seakan menolak akan hati lain yang masuk dalam kehidupanku...?
Mungkin ini cintaku, cinta yang hanya ada dalam mimpi...
Dalam bayangan dan harapan yang belum pasti ada...
Cinta yang hanya ada dalam khayal belaka...

Cinta semu untuk wanita sempurna yang nyata....

DO'A SEPOTONG PETANG

Kami pulang pada sepotong petang....
Melepas bayang lewat rentang hati lapang....
Segala gulita biarlah terbang....
Kau Maha Benderang.....

Kepada malam....
Kami rindu pada suatu kala yang hening dan tenang,...
Waktu do’a memintal-mintal resah yang kalut dan masai,...
Lalu mengantarnya ke langit, biar diurai Tuhan.....

Kami rindu pada sebuah jenak yang  jujur dan lugas,....
Waktu temaram bulan kami syukur-syukuri,...
“Ya Rabbi, pada gulita juga masih Kau titip cahaya”....

Kami rindu pada seketip rizki yang resik dan baik....
Memuja kurnia, kami gosok kemilau pada jiwa, bukan pada harta....

Hilangkan sejenak suara-suara,
Biar khidmat kami berdoa,
“Ya Raabb…Tidur kami, lena...
Terjaga kami, alpa...
Ampun kami Tuhan, Kau Maha Segala”.

HARAPAN di JUNI-KU

Ku ucap selamat untuk diri ini..
Selamat mengulang waktu, masa di mana aku kembali membias ketika dua dekap bahagia memelukku erat...
Saat di mana alam ikut bertasbih atas gema adzan yang melantun haru di telingaku...
Masa ketika ikrar hidupku di mulai, sebuah tulisan perjalanan takdirku, kelahiranku....

Selamat, pun sebab nafas masih memberi ruang...
Semoga kesempatan yang masih ada selalu di penuhi cahaya dan keberkahan...
Cahaya untuk rahim yang melahirkanku,...
Cahaya untuk pundak yang memikulku...
Dan cahaya kepada semua yang mencintai juga menyayangiku.....

Ku ucap sepenuh doa pun, semoga bahagia selalu hidupku....
Panjang umurku dalam keberkahan usia dan sukses atas segala urusan dunia ukhrawiku.... Amiin...!!!

Dan..
Dari semua itu berterimakasihku padamu....
Karena telah hadir  dalam hidupku dan memberiku beberapa bagian dari waktumu, usiamu :’)
Walaupun sampai saat ini masih bayangan semu..........

#ForMee & #ForJani

BAHASA PERASAAN

Dan sampai saat ini pun aku tak tahu apa ini benar atau salah...
Berjalan dengan seseorang yang seakan tak ada kesabaran untuk pertahankan sebuah hubungan...

Dengan sabar ku jalani hidup bersama mu...
Dengan keberanian dan tekad ku tempuh semua risiko...
Segala kekasaran mu, segala kasih sayang mu dan segala cinta mu aku percaya....
Kamu sangat menyayangi ku dengan perhatian mu begitu pun sebaliknya...
Kita bermimpi indah tentang masa depan, dan selalu bersemangat untuk itu semua...
Aku bahagia kamu pun bahagia. 
Tapi yang tak ku mengerti terkadang kamu sangat rapuh untuk pertahankan mimpi kita yang sangat indah....
Bukankah mimpi ini milik kita berdua,? Dan bukan cuma punya ku sendiri....!
Selalu aku yang menguatkan dan membuka mata hati mu yang pernah tergoreskan luka dalam...
Dan ku tau memang sulit untuk melupakan luka mu itu...
Tapi setidaknya jangan lah kamu anggap aku seperti mereka yang membuat mu putih mata...
Aku ada untuk mengangkat mu dari kesepian mu....
Dari kesedihan mu juga menyembuhkan luka mu....

Percayalah...
Aku akan mengajarkan mu bahasa perasaan dan kita akan sama-sama belajar memahami dunia..

Dan Kubiarkan Kau Menunggu

Setiap bait nada rinduku
Kujahit dalam sebuah rajutan cintaku padamu
Untuk tiap-tiap kata cinta,
Yang selalu datang saat aku memikirkanmu,
Akan ku pantulkan dengan cermin kesetiaanku,
Agar aku terhindar dari rindu yang menghampiriku,
Kan ku biarkan kau yang menungguku,
Kan ku coba bagaimana kesetiaanmu,
Agar kau bisa merasakaan,
Bagaimana rindu itu sebenarnya,
Agar kau dapat mengerti apa itu kesungguhan,
Bukan sebuah kepalsuan bukan candaan,
Yang kau tuduhkan kepadaku itu,
Inilah rasanya rindu,
Memberatkan diri membuat cemburu,
Inilah rasanya rindu,

MENGEJAR LANGIT TANPA SAYAP

Dan tak ayal, meski ku tahan laju rinduku, dengan menutup mata demi tak melihat kau tak lagi menujuku... Akhirnya aku berbalik lagi dan memilih menahan pedih melihat punggungmu yang semakin menjauh...

Ingin sekali aku berlari mengejarmu, menarikmu agar sekali lagi mencoba sekedar merasa nyaman sebagai kekasihku....
Tetapi kakiku telah kupasung sendiri dengan rasa malu dan tidak percaya diriku, bagaimanapun kau sudah begitu baik padaku....
Jika kenyataan aku tak bisa membuatmu mencintaiku, membahagiakanmu apatalagi....
Maka bila semua itu tak bisa ku lakukan sebagai lelaki yang mengaku mencintaimu...
Hal semacam tak mengusik hidupmu lagi dan membuatmu lega tanpa beban harus membalas cintaku, harusnya bisa kulakukan untukmu bukan?

Dan untuk isyarat lukaku yang masih mengejarmu di beberapa linimasaku, percayalah aku telah berusaha menahannya agar tak tertuliskan...
Tapi... diberpuluh-puluh kali torehan yang aku cancel-kan ada saja yang terlepas dari kendaliku, semoga kau memaklumkannya :’)....
Ah, toh itu pun tak lagi penting untukmu, bagaimanapun kini kau telah lepas dariku....

Bila saja kebaikan hatimu masih merasa iba padaku, semoga itu tidak lagi....
Karena walau kau tak pernah mempercayai bahwa cukup kau bahagia maka aku telah bahagia, setidaknya aku tak lagi bahagia di atas ketidaknyamananmu, itu saja....

Walau semua ini terasa berat, aku percaya cinta pada akhirnya harus melepaskan demi cinta itu sendiri....
Karena cinta yang dipaksakan tetap saja akan melukai, entah melukaimu, entah melukaiku atau bisa jadi kita akan sama-sama terluka....
Dan untuk luka (menahan beban dan rasa bersalah) dikarenakanku, maafkanlah....
Karena sungguh sudah sejak dulu ku tutup mataku demi tak peka bahwa sejak dulu kau memintaku menyerah....
Aku hanya berpura-pura tak tahu itu, hanya karena dibeberapa waktu kadang harapan karena kebaikanmu membuatku merasa dicintaimu, aku menampik bahwa tak ada seorang pun yang kau perlakukan sebaik selain kepadaku....
Hmmmm... betapa ke-geer-annya aku...
Untuknya, semoga kau memaklumkan atas ketidakpekaanku :’)....
Maka, jika aku masih saja menarikmu di lingkar harapanku, bukankah aku akan semakin jahat padamu..?
Ketika setelah bertahun waktu kau akhirnya menemukan moment terbaik untuk mempertegas perasaanku dan membebaskan hidupmu dariku...
Akan sejahat apalagi aku, jika aku masih menarikmu...?

Tak ku pungkiri dan tak bisa ku bohongi diriku bahwa aku berharap untuk sekali lagi kau mencoba mencintaiku...
Ah tidak, tetapi benar-benar datang kepadaku sebagai orang yang tulus mencintaiku, bukan karena iba atau hal semacamnya...
Tetapi seperti katamu, rasa nyaman tetaplah rasa nyaman, bahkan bila mungkin sejuta kali kau datang padaku bila saja hatimu tak nyaman, sejuta kali itu pula kau takkan bisa mencintaiku, pun sejutakali itu pula aku akan bahagia di atas rasa tak nyamanmu....
Dan akan seperti inilah aku, akan hidup seperti benalu di hidupmu....
Yang bila aku dilepaskan darimu aku hanya akan mengering tak bersisa...
Mati dicintaku sendiri, tidak lagi mempercayai cinta....
Aku pada akhirnya terluka sendiri.

Jika hakikatnya cinta itu sebesar apa usaha dan doa....
Maka apalagi yang bisa ku perbuat...?
Ketika bahkan memohon padamu pun telah ku lakukan...!
Dan doa seperti apalagi yang akan tertutur di sujud-sujudku ketika bahkan ku sadari kebahagiaanmu bukanlah tentangku...!

Haruskah ku paksamu lagi ataukah memaksa Tuhan membuatmu mencintaiku...?
Cintakah itu atau sekedar obsesiku saja...?

Ah, aku — menyerah pun tidak menyerah — aku tetaplah lelaki yang kalah :'(