UNTUK RINDU

Demi yang tak bisa aku sampaikan, demi yang aku simpan sendiri, demi yang sungkan aku keluhkan, demi yang aku perjuangankan seorang, demi yang aku titip melalui doaku, demi yang aku taruh harapan kan berbalas, ialah RINDU...

Bolehkah Tuhan, ia menjelma bahagia saja? Tidak harus seluka ini, agar ku bisa memastikan jikalau lah dia sedang merindukan seseorang, dia akan baik-baik saja...

Untuk RINDU yang sering menepuk angin, yang tak pernah bisa terbiasa oleh pedihnya pengabaian. yang meski berjuta kali tertimpa, rasanya tetap saja sama...

Tuhan, inikah cinta yang tak ubahnya ku sebut bertahan, maka ampuniku bila di lamanya waktu berjalan aku masih saja mengetuk pintu yang sama. 

Untuk ini, mohon bisikkan pula maafku padanya, untuk lagi-lagi mengusiknya.

Untuk RINDU yang mungkin salah alamat, yang ku kukuh menyebut itulah rumah tuju terakhir, yang meski pintunya tetap tertutup, aku masih saja di sana. Tuhan, inikah cinta yang tak ubahnya ku sebut perjuangan, maka sungguh ku pinta jangan biarkan ku berbalik dan berputus asa dari berharap  hanya pada-MU...

Untuk itu, mohon sampaikan pula kekerasan kepalaku, untuk aku yang takkan ingin menyerah.


***
Adalah kau yang ku tulis di ingatanku, di doa-doaku...

Yang Selalu kusebut dengan IMPIAN...

DALAM PELUK RINDU

Akan selalu ku kenang...
Bila senja berarak tiba...
Kisah kasih yang terhalang...
Bukan karena jauh dimata...

Hingga kini hangatnya ku rasa...
Dekap cumbu kala berdua...
Jalan kenangan kita bersama...
Kini tinggal goresan luka...

Engkau selalu dihati ku...
Setiap saat setiap waktu...
Walau terpisah semudera nan biru...
Cinta mu ku genggam dalam peluk rindu ku...

Biarlah waktu yang menentukan segala...
Hingga ombak mengalun manja...
Dihatiku hanya engkau yang bertahta...
Kan ku nanti hingga usia dimamah senja...